Friday, April 14, 2017

Peduli Terhadap Makhluk Ciptaan Tuhan



 Oleh: Udi Sukrama

Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya saling berkaitan satu sama lain. Coba renungkan jika lingkungan menjadi rusak, seperti tumbuhan rusak, sungai tercemar, hewan menjadi punah, dan bumi yang rusak akibat eksploitasi penambangan! Kondisi tersebut tentu dapat menyengsarakan manusia. 



Manusia merupakan komponen biotik lingkungan atau komponen makhluk hidup yang ada di lingkungan, tentu  memiliki peranan yang sangat penting dibandingkan makluk lainnya. Hal ini karena sebagai makhluk berpikir dan bernalar, manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang aktif. Mengapa dikatana demikian? Karena  manusia dapat mengelola dan mengubah ekosistem sesuai dengan apa yang dikehendaki. Untuk itu, seharusnya manusia memahami bagaimana menyelaraskan dan menyeimbangkan kehidupannya dengan alam.

A.    Manusia harus Menjaga Keseimbangan Ekosistem Alam

 Ekosistem alam merupakan ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia. Apa itu ekositem? Ekosistem adalah suatu hubungan makhluk hidup yang terbentuk oleh hubungan timbal balik yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Pada kenyataannya, Keseimbangan ekosistem di alam telah terganggu karena kegiatan manusia. Manusia menjadi penyebab gangguan terbesar terhadap ekosistem. Salah satu contoh kegiatan manusia yang merusak keseimbangan ekosistem, yakni penebangan hutan secara liar.

Ekosistem dibentuk oleh komponen-komponen makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik). Komponen biotik terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan. Komponen makhluk hidup atau abiotik merupakan semua faktor penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda mati. Komponen-komponen tersebut,  antara lain  cahaya matahari, suhu, oksigen, air, dan tanah. Dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk hidup, meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer.
Dalam ekosistem, pasti terdapat hubungan timbal balik antara komponen yang satu dengan yang lain. Hubungan timbal balik yang terjadi dapat berupa hubungan yang saling menguntungkan, merugikan, atau tidak berpengaruh terhadap satu dengan yang lainnya. Ekosistem yang dikatakan seimbang adalah apabila semua komponen baik biotik maupun abiotik berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam lingkungan. Dalam ekosistem terjadi peristiwa makan memakan yang kita sebut dengan istilah rantai makanan. 

Pada dasarnya, sebuah rantai makanan jumlah masing-masing anggotanya harus sesuai dengan aturan ekosistem.  Ekosistem yang tidak seimbang terjadi apabila semua komponen biotik maupun abiotik tidak berada pada porsi yang seharusnya. baik jumlah maupun perananya dalam lingkungan. Sehingga dapat dikatakan tidak seimbang jika salah satu komponen pada ekosistem tersebut rusak.



B.   Faktor Penyebab Terganggunya Keseimbangan Ekosistem

Manusia dengan kemampuan berpikir dan berbagai akalnya dapat dengan mudah mengubah suatu lingkungan. Kita dapat saksikan saat ini banyak terjadi kerusakan dan ketidakseimbangan ekosistem akibat hasil ulah manusia. Manusia merupakan salah satu factor yang dapat memengaruhi keseimbangan ekosistem karena keberadaan dan aktivitas, di samping faktor alam. Berdasarkan penyebabnya, tergangunya keseimbangan ekosistem terbagi menjadi dua, yakni faktor alam dan faktor manusia.  

Terganggunya keseimbangan ekosistem akibat faktor alam pada umumnya terjadi akibat bencana alam. Misalnya, banjir, gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami. Jika suatu lingkungan terkena bencana biasanya akan terdapat salah satu komponen yang rusak sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak seimbang. Kedua, faktor  penyebab terganggunya ekosistem adalah factor manusia. Faktor manusia ini akibat kecerobohan dan keserakahan manusia melalui aktivitasnya. Aktivitas manusia ini dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Berikut ini beberapa kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.

1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu berupaya memenuhi kebutuhannya. Contohnya, kebutuhan akan alat-alat rumah tangga terbuat dari kayu. Manusia menggunakan berbagai jenis kayu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, seperti jenis kayu meranti, kamper, jati, dan mahoni. Manusia memperoleh jenis-jenis kayu tersebut dari hutan. Untuk memenuhi kebutuhannya itu, manusia melakukan penebangan pohon di hutan. Bahkan, penebangan tersebut bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya saja, tetapi mulai berpikir ke aspek ekonomi. Dengan demikian, mulailah penebangan hutan secara liar.

 

Adanya penebangan hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan pada tempat hidup tumbuhan dan habitat hewan. Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang menjadi berkurang, bahkan menjadi langka. Jika banyak jenis tumbuhan berkurang maka sumber makanan untuk hewan-hewan yang hidup di hutan pun akan berkurang bahkan punah.  Hal ini karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan dan pada akhirnya mati. Sehingga banyak hewan yang musnah dan menjadi langka

Kegiatan manusia yang menimbulkan kerusakan lingkungan selain melakukan penebang pohon, kadang membuka lahan pertanian dan perumahan. Pembukaan lahan tersebut dilakukan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke tempat lain, bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak keseimbangan ekosistem.

Adanya penebangan hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan pada tempat hidup tumbuhan dan habitat hewan. Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang menjadi berkurang, bahkan menjadi langka.
 Jika banyak jenis tumbuhan berkurang maka sumber makanan untuk hewan-hewan yang hidup di hutan pun akan berkurang bahkan punah.  Hal ini karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan dan pada akhirnya mati. Sehingga banyak hewan yang musnah dan menjadi langka.

Kegiatan manusia yang menimbulkan krusakan lingkungan selain melakukan penebang pohon, kadang membuka lahan pertanian dan perumahan. Pembukaan lahan tersebut dilakukan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke tempat lain, bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak keseimbangan ekosistem.

Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu, cendrawasih, badak, dan harimau dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut menjadi langka. Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan makanan, hiasan, atau pakaian.

3. Penggunaan Pupuk yang Berlebihan
Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu di antaranya dengan pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan

Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran hewan atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA. Penggunaan pupuk buatan harus sesuai dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur.

Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida. Contoh penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak tepat waktu, jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan insektisida dan pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh makhluk hidup yang lain, seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak tanaman.

4. Pembuangan Limbah dan Sampah
Sebagian besar aktivitas yang dilakukan manusia pasti menghasilkan sampah atau limbah. Mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, transportasi, sampai limbah industri. Plastik yang digunakan sebagai pembungkus merupakan contoh limbah rumah tangga. Pestisida jika digunakan berlebihan dapat menjadi limbah pertanian. Asap kendaraan merupakan limbah transportasi. Adapun contoh limbah industri berupa limbah cair dan asap. Sampah dan limbah tersebut ada yang mudah diuraikan dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, yang terjadi adalah kerusakan lingkungan.


5. Kegiatan Mencemari Lingkungan
Mencemari lingkungan artinya menambahkan zat pencemar (polutan) pada lingkungan sehingga lingkungan menjadi tercemar. Ada beberapa macam pencemaran, yaitu:

a. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah,' Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk ke dalam tanah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik, kaleng, kaca, sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah. Faktor lain, yaitu penggunaan pestisida dan detergen yang merembes ke dalam tanah dapat berpengaruh terhadap air tanah, flora, dan fauna tanah.

 b. Pencemaran Air
Pencemaran air, Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk ke dalam air.
Pencemaran udara, Yaitu masuknya polutan udara seperti asap kendaraan, debu, dan jelaga.
Pencemaran suara Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio, atau tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.

6. Kegiatan Pembangunan
Pembangunan jalan yang melewati hutan dapat merusak lingkungan. Pohon-pohon yang menjadi tempat tinggal dan sumber makanan hewan ditebang sehingga hewan tersebut terancam keberadaannya. Aktivitas ini sangat mengganggu keseimbangan lingkungan. Daerah-daerah di sekitar perbukitan dapat terkena bencana, seperti banjir dan tanah longsor.

7. Kegiatan Penambangan
Pengeboran minyak dan penambangan mineral secara terbuka pun akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Pengeboran minyak dan pertambangan terbuka dapat mengurangi sumber daya alam dan mencemari daerah sekitarnya. Akibat kegiatan tersebut cukup sulit untuk ditanggulangi dan menyebabkan suatu daerah menjadi tidak produktif.

8. Penggunaan Kendaraan Bermotor
Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut antara lain menghasilkan gas karbon dioksida menjadi bertambah. Hal ini mengakibatkan bumi semakin panas. Kondisi ini mengakibatkan beberapa jenis makhluk hidup kesulitan beradaptasi. Beberapa diantaranya ada yang mati, dan keseimbangan ekosistem menjadi terganggu.



C. Dampak Ketidakseimbangan Ekosistem terhadap Makhluk Hidup

Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia atau kejadian alam seperti letusan gunung berapi, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Perubahan lingkungan yang terjadi, baik yang dilakukan oleh manusia atau kejadian alam dapat bersifat positif, artinya bermanfaat bagi kesejahteraan manusia dan bersifat negatif yang merugikan bagi kehidupan manusia. 
Penebangan pohon secara liar di hutan tanpa perhitungan akan menimbulkan akibat yang saling berantai antara faktor biotik dan abiotik. Penebangan hutan berarti menghilangkan sebagian besar produsen dalam suatu ekosistem. Karena itu akan menyebabkan kepunahan sebagian flora dan fauna yang ada di hutan tersebut. Bila hujan turun pada tanah yang terbuka, maka air akan langsung masuk ke dalam tanah yang memiliki kesuburan yang tinggi. Dengan tidak adanya pohon yang menahan air hujan yang meresap ke dalam tanah akan menyebabkan aliran air di permukaan tanah menjadi besar. Adanya aliran yang besar dan cepat akan mengikis permukaan tanah yang subur.  

Ekosistem yang tidak seimbang akan membawa dampak buruk terhadap makhluk hidup yang ada di dalamnya. Dampak tersebut sudah pasti sangat merugikan. Berikut ini beberapa dampak akibat terganggunya keseimbangan ekosistem bagi makhluk hidup, di antaranya:

Kepunahan suatu spesies atau populasi, Jika gajah terus diburu untuk diambil gadingnya, tidak hanya akan menyebabkan populasi gajah semakin berkurang tetapi dapat menyebabkan spesies gajah akan hilang dari muka bumi.  
Kerusakan atau bencana, yang paling dominan merasakan dampak dari bencana adalah manusia. Manusia akan selalu merasa khawatir dan takut jika bumi ini mengalami terus-menerus bencana. Bencana sangat merugikan manusia. Manusia bisa kehilangan segala-galanya akibat bencana. Kehilangan harta benda, tempat tinggal bahkan kehilangan nyawa.
Munculnya anomali (keanehan) ekosistem, Keanehan-keanehan sering muncul akibat ekosistem yang tidak seimbang. 
 
 Inilah beberapa tulisan saya, silakan membacanya.


No comments:

Post a Comment