Kita harus bersyukur
kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa Negara Indonesia telah merdeka dan terbebas
dari belenggu penjajahan. berkat jasa
dan pengorbanan para pahlawan Negara Indonesia. Tentunya perjuangan para
pahlawan dalam memerdekakan Negara Indonesia tidaklah mudah. Mereka berjuang
melawan penjajah dengan semangat rela berkorban yang tinggi. Mereka
mempertaruhkan nyawa dan harta demi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kita harus bersyukur,
berkat jasa para pahlawan, saat ini kita telah menikmati kemerdekaan. Kita
harus menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah rela berkorban mewujudkan
kemerdekaan. Selain itu, kita juga perlu meneladani semangat, rela berkorban,
dan keberanian para pahlawan. Siapa saja pahlawan itu dan bagaimana cara
menghargai mereka? Untuk itu, mari kita bahas bersama.
A. Mengenal
Pahlawan dan Patriotisme serta Tokoh Pahlawan di Indonesia
Kita sering mendengar kata pahlawan dan patriotisme. Kata
pahlawan dan kata patriotisme selalu berkaitan, bahkan para pahlawan sering
disebut sebagai patriot bangsa. Patriot
berarti orang yang cinta terhadap tanah airnya. Dengan demikian, dapat
diartikan bahwa pahlawan dapat diartikan orang yang gagah berani dan mau berkorban
dalam membela kebenaran. Sementara itu, patriotisme merupakan sikap cinta tanah
air. Artinya, sikap dan semangat yang sangat cinta kepada tanah air sehingga
berani berkorban demi membela negara.
Sikap patriotisme telah
dicontohkan oleh banyak pejuang kita. Mereka rela berkorban dan pantang
menyerah dalam membela tanah air dan bangsa.
Gelar sebutan pahlawan bukanlah sekadar sebutan saja, tetapi
para memang telah ditunjukkan dengan perjuangannya membela negara. Misalnya
perjuangannya ketika melawan penjajah Belanda dan penjajah Jepang. Pahlawan-pahlawan
nasional Indonesia yang telah menunjukkan sikap kepahlawanan dan patriotismenya
dalam perjuangannya melawan penjajah, di antaranya sebagai berikut.
1)
Kapitan Pattimura atau Thomas
Matulessy memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan penjajah Belanda, pada
tanggal 16 Mei 1817 berhasil merebut benteng Duurstede. Ia lahir di Maluku, 8 Juni
1783 dan meninggal di Ambon
pada16 Desember
1817.
2)
Tuanku Imam Bonjol adalah pemimpin Paderi yang terkenal.Ia
lahir di Bonjol, Pasaman,
Sumatera
Barat, Indonesia 1772 dan wafat di Lotak, Pineleng, Minahasa, 6 November
1864. Tuanku Imam Bonjol pada
tahun 1821 -1837 memimpin rakyat Sumatera Barat yang berperang melawan penjajah
Belanda. Pejuangnya berperang melawan penjajahan Belanda,
dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838.
3)
Pangeran Diponegoro adalah pemimpin perjuangan rakyat Jawa
Tengah yang melawan penjajah Belanda. Ia ahir
di Yogyakarta, 11 November 1785 dan meninggal di
Makassar, Sulawesi Selatan, 8 Januari 1855. Perang Diponegoro berlangsung tahun
1825 – 1830.
4)
Pangeran Antasari memimpin rakyat Kalimantan melawan
penjajah Belanda. Ia
adalah Sultan Banjar. Pada 14 Maret
1862, beliau dinobatkan
sebagai pimpinan pemerintahan tertinggi di Kesultanan Banjar (Sultan Banjar)
dengan menyandang gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin. Pada tanggal 18 April
1859 pasukan Antasari menyerbu Pengaron yang kemudian terkenal dengan sebutan
Perang Banjar.
5)
I Gusti Ktut Jelantik memimpin rakyat Bali
berjuang menghalau penjajah Belanda. Ia
merupakan patih Kerajaan Buleleng. Dalam sepak terjangnya, ia berperan dalam
Perang Jagaraga yang terjadi di Bali pada tahun 1849.
6)
Sisingamangaraja XII memimpin masyarakat Batak yang
berjuang melawan penjajah Belanda. Ia lahir di Bakara, 18 Februari 1845. Ia
adalah seorang raja di negeri Toba, Sumatera Utara. Demi mengusir penjajah
Belanda, ia memimpin rakyatnya untuk berperang melawan Belanda.
7)
Cut Nyak Dhien adalah pahlawan wanita dari Aceh yang
berjuang melawan penjajah Belanda. Cut Nyak Din
lahir di Lampadang Provinsi Aceh tahun 1850. Ia wafat dalam pengasingan di
Sumedang Jawa Barat 6 November 1908.
8)
Teungku Cik Di Tiro adalah salah seorang
pahlawan dari Aceh yang terlibat perang Aceh melawan Penjajah Belanda. Ia adalah tokoh yang kembali
menggairahkan Perang Aceh pada tahun 1881 setelah menurunnya kegiatan
penyerangan terhadap Belanda. Ia wafat pada bulan Januari 1891 di benteng Aneuk
Galong.
Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah tidak hanya
dilakukan dengan perjuangan menggunakan senjata atau melalui perang saja, namun
terdapat pula pahlawan-pahlawan kita yang berjuang melalui bidang-bidang lain,
di antaranya adalah :
1) Ir Soekarno dan Drs Muhammad Hatta berjuang
melalui bidang politik
2) WR.Supratman berjuang
melalui bidang sosial
3) RA. Kartini berjuang
melalui bidang sosial
4) Ki Hajar Dewantara
berjuang melalui bidang pendidikan
5) KH. Ahmad Dahlan
berjuang melalui bidang pendidikan
6) Dewi Sartika berjuang
melalui bidang pendidikan
Pahlawan-pahlawan
tersebut tadi, baik yang berjuang dengan menggunakan senjata maupun yang berjuang
melalui bidang-bidang lain. Seperti yang kita ketahui, masih banyak pahlawan-pahlawan
lain yang belum disebutkan. Pahlawan-pahlawan tersebut ada di setiap daerah
masing-masing. Hal ini mengingat berlangsungnya penjajahan Belanda selama 3, 5 abad dan penjajahan
Jepang selama 3, 5 tahun. Para penjajah
tersebut menjajah setiap daerah-daerah yang ada di Indonesia.
B. Menghargai Jasa Pahlawan Bangsa
Kita tahu betapa besarnya jasa pahlawan. Mereka berjuang
melawan penjajah demi menciptakan Indonesia yang merdeka. Mereka berjuang bukan
hanya mengorbankan harta benda bahkan nyawa.
Mereka berjuang tanpa pamrih. Kini, hasil perjuangan para pahlawan, tentu telah
kita rasakan saat ini. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus menghargai
jasa para pahlawan. Berikut ini adalah beberapa sikap yang dapat kita lakukan
dalam menghargai jasa pahlawan.
1.Mendoakan Para Pahlawan yang Telah Gugur dan Mengunjungi
Veteran Perang
Kemerdekaan bangsa Indonesia ini tidak diproleh dengan
mudah. Para pahlawan berjuang dengan penuh pengorbanan demi tegaknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Banyak di antara mereka yang telah gugur di medan
peperangan. Sebagai bangsa yang tidak pernah lupa akan jasa pahlawannya, kita
sebaiknya mendoakan para pahlawan yang telah gugur. Jika ada veteran perang di
daerah kita, sebaiknya kita mengunjungi dan menyantuninya. Kita harus berterima
kasih atas pengorbanan yang telah dilakukan para pahlawan demi menegakkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Mengisi Kemerdekaan dengan Kegiatan Positif
Kita sebagai generasi penerus bangsa harus mengisi
kemerdekaan ini dengan kegiatan yang positif. Misalnya, belajar dengan tekun,
menjaga peninggalan sejarah, dan menjaga kesatuan dan persatuan.
a.
Belajar dengan Tekun
Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus mengisi
kemerdekaan dengan belajar yang tekun. Saatnya kita berjuang memberantas
kebodohan dengan belajar yang tekun. Jika kita belajar dengan tekun, tentu akan
memperoleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan ini dapat digunakan untuk
membangun bangsa dan Negara.
b.
Menjaga Peninggalan Sejarah
Sejak dahulu
bangsa Indonesia sudah mampu menciptakan berbagai benda dan karya yang
sangat berharga. Peninggalan sejarah tersebut sebagai bukti bahwa Indonesia
telah memiliki budaya yang tinggi. Semua peninggalan bersejarah penting
artinya bagi sebuah negara. Peninggalan sejarah merupakan kekayaan bangsa
yang tidak ternilai harganya. Sebagai generasi penerus, kita wajib melestarikan peningggalan sejarah Indonesia.
Beberapa manfaat
yang didapat dari menjaga kelestarian peninggalan sejarah, antara lain:
1) memperkaya
khasanah kebudayaan bangsa Indonesia,
2) menambah
pendapatan Negara karena digunakan sebagai objek wisata,
3) menyelamatkan keberadaan benda peninggalan
sejarah,
4) dapat
memanfaatkan untuk objek penelitian.
c.
Menjaga
Kesatuan dan Persatuan
Dalam pergaulan sehari-hari, tentu kita bertemu dengan teman
yang berbeda suku, budaya, ras, adat ataupun agama. Dalam pergaulan ini, kita
tidak boleh pilih-pilih dalam berteman. Ingatlah bahwa dahulu para pahlawan
bersatu dari setiap daerah untuk mengusir penjajah dari Indonesia. Mereka
menjujnjung tinggi semboyan. “Bhinneka
Tunggal Ika” , artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Kemerdekaan
Indonesia tidak akan tercapai jika tidak ada persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk itu, jagalah persatuan dan kesatuan bangsa dengan cara saling menghormati
satu sama lain, bertoleransi antar suku, bangsa umatberagama.
C. Menunjukkan Sikap Meneladani Kepahlawanan dan Patrotisme
Sikap kepahlawanan dan patriotisme tidak hanya terjadi
pada masa perjuangan melawan penjajah.
Sikap kepahlawanan dan patriotisme tidak hanya dapat ditunjukkan dengan perang
melawan penjajah. Sikap kepahlawanan dan patriotisme dapat ditunjukkan setiap saat
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, membantu teman yang sedang tertimpa
musibah banjir, dan berani berkorban demi kepentingan bersama. Sikap-sikap para pahlawan yang dapat kalian
teladani di antaranya rela berkorban, dan berjiwa besar.
1. Rela Berkorban
Sikap rela berkorban mengandung makna sikap tidak
mementingkan diri sendiri. Sikap tela
berkorban dapat dilakukan kehidupan dalam keseharian. Contoh rela berkorban
dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
1)
Sikap rela berkorban di lingkungan rumah, di
antaranya berbakti kepada orang tua dan membantu orang tua.
2)
Sikap rela berkorban di lingkungan sekolah, di
antaranya membantu teman yang terkena musibah, dan melaksanakan piket bersih
kelas.
3)
Sikap rela berkorban di lingkungan masyarakat,
di antaranya bergotong royong bekerja bakti, dan melakukan ronda malam.
2. Berjiwa Besar
Sikap berjiwa besar adalah sikap menerima suatu
keadaan dengan ikhlas. Ciri-ciri orang yang memiliki sikap berjiwa besar, di
antaranya sebagai berikut.
1)
selalu sabar dalam berbagai cobaan,
2)
suka bekerja keras dan beratanggung jawab,
3)
menerima kekalahan dan kemenangan dengan lapang
dada,
4)
bersedia meminta maaaf dan memberi maaf, dan
5)
mau
menerima pendapat orang lain.
Tentunya masih banyak
lagi sikap-sikap kepahlawanan dan patriotisme parra pahlawan yang bisa kita teladani.
Demikianlah tulisan ini, semoga bermanfaat.

No comments:
Post a Comment