Monday, September 14, 2020
Ikhtiar Menyemangati para Guru Untuk Menulis
Guru merupakan seorang yang telah mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan anak bangsa. Guru dipandang sebagai sosok yang mumpuni dengan segala ide, kreativitas, dan pengetahuannya. Oleh karena itu, sangat disayangkan apabila itu semua tidak dituangkan ke dalam tulisan. Untuk itu, saya berikhtiar menuliskan sebuah buku untuk membangkitkan semangat untuk menuangkan semua idenya ke dalam sebuah tulisan, judulnya "GURU KREATIF, PANDAI MENULIS". Penulis: Udi Sukrama, dan Dewi K. S.Pd.
Tuesday, April 25, 2017
Berbagai Jenis Pekerjaan
Setiap orang memiliki kebutuhan hidup yang beragam. Paling tidak ada
tiga kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, yaitu kebutuhan pangan, sandang,
dan papan. Sandang adalah kebutuhan yang
berupa pakaian. Pangan adalah kebutuhan yang berupa makanan. Papan adalah
kebutuhan yang berupa tempat tinggal. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya itu, setiap
orang harus memiliki penghasilan berupa uang. Penghasilan seseorang dapat
diperoleh dengan bekerja.
Sebelum melakukan pekerjaan, tentu setiap orang selalu berdoa agar
hati nurani, kecerdasan dan kejujuran. Suatu pekerjaan akan lebih ringan jika
di mulai dengan doa. Dengan demikian, akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.
Demikian pula jika hendak belajar, tentunya kalian mengawali dan mengakirinya
dengan berdoa.
Mungkin di antara kalian mengenal beberapa jenis pekerjaaan.
Misalnya, pekerjaan orang tua kita ataupun orang-orang di sekitar lingkungan
tempat tinggal. Tentunya, kita mengenal berbeagai jenis pekerjaan. Jenis
pekerjaan ini terbagi ke dalam dua kelompok besar, yakni pekerjaan yang
menghasilkan barang dan menghasilkan jasa. Apa saja pekerjaan yang menghasilkan
barang? Apa saja pekerjaan yang menghasilkan jasa? Bagaimana sikap dalam
bekerja? Untuk mengetahui hal ini, mari kita pelajari bersama!
A.
Pekerjaan
yang Menghasilkan Barang
Pekerjaan
yang menghasilkan barang merupakan pekerjaan yang hasilnya berupa barang. Barang tersebut dapat kita disentuh, dilihat,
dan dipindah-pindahkan. Barang yang dihasilkan bisa berupa barang setengah jadi,
ataupun barang jadi. Barang setengah jadi adalah barang yang belum jadi,
artinya masih perlu diolah agar menjadi barang yang siap digunakan. Terdapat
barang-barang yang dihasilkan melalui proses kerja yang dilakukan seseorang. Barang
tersebut nantinya akan digunakan ataupun dikonsumsi oleh masyarakat.
Ada beberapa pekerjaan yang
menghasilkan barang. Berikut adalah contoh pekerjaan yang menghasilkan barang.
- Peternak
Peternak
bekerja membudidayakan hewan ternaknya. Tujuannya adalah untuk memperoleh
manfaat dari hasil hewan ternaknya. Terdapat berbagai jenis hewan ternak, di
antaranya ikan, ayam, bebek, sapi, kerbau, dan kambing. Hewan ternak ada yang menghasilkan
telur, susu dan daging. Ada juga yang dimanfaatkan bulu dan kulitnya. Melalui
hasil kerjanya tersebut, peternak menghasilkan penghasilan berupa uang untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya.
Perhatikan
contoh berikut ini!
Pak
Arman merupakan seorang peternak ayam. Tiga minggu sekali, Pak Arman menjual
ayamnya ke para penjual telur di pasar. Ayamnya itu kemudian dijual oleh para
pedagang kepada masyarakat. Selain ke pedagang di pasar, Pak Arman juga menjual
ayamnya ke pengusaha restoran di kota. Pak Arman menyukai pekerjaannya sebagai
peternak ayam. Hasil pekerjaannya ini telah membuat Pak Armand dan keluarganya
sejahtera. Oleh karena itu, Pak Arman selalu bersyukur kepada Tuhan karena
berkat rezeki yang diberikan-Nya, ia dapat membangun rumah dan menyekolahkan
kedua anaknya hingga ke perguruan tinggi.
2. Petani
Petani bekerja mengolah tanah untuk ditanami
berbagai tumbuhan yang dapat berguna bagi manusia. Misalnya, menanam padi,
sayur, ataupun buah. Hasil dari para petani ini sering disebut panen. Panen
merupakan hasil yang diperoleh petani berupa barang yang dapat dikonsumsi dan
dijual ke pasar. Barang yang dihasilkan petani sebagian besar adalah bahan
mentah yang harus diolah dulu sebelum dikonsumsi.
Perhatikan
contoh berikut ini!
Pak Jupri bekerja sebagai petani jeruk.
Setiap hari, ia selalu berangkat ke kebun jeruknya. Ia petani yang rajin dan
ulet. Buah jeruk hasil dari kebunnya selalu melimpah. Kemudian, Pak Jupri
menjual hasil panennya itu ke pasar. Melalui hasil penjualan jeruknya itu, Pak
Jupri memperoleh penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
- Pengrajin
Pengrajin
merupakan pekerja yang bekerja yang menghasilkan barang kerajinan. Pengrajin
mengolah bahan menjadi benda kerajinan dari barang mentah atau setengah jadi
menjadi barang yang dapat digunakan masyarakat. Pengrajin ada dua, yaitu
pengrajin yang menghasilkan barang keperluan dan pengrajin yang menghasilkan
makanan. Pengrajin yang menghasilkan barang keperluan, misalnya pengrajin
kursi, lemari, ukiran, dan batik. Pengrajin yang menghasilkan makanan, misalnya
pengrajin kripik, dan pengrajin tempe. Barang hasil kerajinan ini emudian
dijual oleh pengrajin. Hasil penjualannya itu, si pengrajin mendapatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Berdasarkan
contoh tadi, kita telah mengetahui jenis pekerjaan yang menghasilkan barang. Masih
banyak lagi jenis pekerjaan yang menghasilkan barang. Misalnya, pembuat sepatu
menghasilkan sepatu dan pembuat kue menghasilkan kue.
B.
Pekerjaan
yang Menghasilkan Jasa
Kalian
mungkin masih berpikir pekerjaan apa yang menghasilan jasa, bukan? Salah satu
contoh pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah menjadi seorang dokter. Mengapa
demikian? Hal ini karena produk yang dihasilkan seorang dokter tidak terlihat,
tetapi dapat dirasakan oleh berupa pelayanan kesehatannya oleh masyarakat.
Jadi, jasa merupakan produk berupa pelayanan yang tidak terlihat. Jasa juga
tidak dapat disentuh dan dipegang, namun dibutuhkan oleh setiap orang. Melalui
pelayanan jasa ini, seseorang dapat
memperoleh uang atau penghasilan.
Ada beberapa pekerjaan yang
menghasilkan jasa. Berikut adalah contoh pekerjaan yang menghasilkan jasa.
1. Dokter
Dokter merupakan orang
yang bekerja memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dokter bekerja
menangani berbagai keluhan dan memberikan pengobatan kepada masyarakat yang
menderita sakit. Untuk menjadi seorang dokter, seseorang harus belajar menempuh
pendidikan khusus di perguruan tinggi. Melalui pekerjannya yang mulia ini,
seorang dokter memperoleh pendapatan dari pekerjaannya.
Untuk
lebih memahami salah satu jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa, perhatikan
cerita berikut ini.
Ibu Nayda merupakan seorang dokter gigi yang bertugas di PUSKESMAS di Kelurahan Paseban, Senen. Ia bekerja melayani masyarakat yang sakit gigi dan menjaga kesehatan
gigi. Jenis pekerjaan sebagai dokter gigi merupakan salah satu jenis pekerjaan
jasa atau layanan. Jasa dan layanannya selalu dibutuhkan masyarakat yang ingin
menjaga kesehatan gigi. Jasa layanan ini merupakan produk yang tidak berbentuk
barang dan tidak dapat dilihat. Akan tetapi, dapat jasa layanan dapat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat. Berkat jasanya ini, gigi masyarakat menjadi sehat.
- Sopir
Sopir
merupakan orang yang bekerja mengemudikan mobil. Pekerjaan ini memerlukan
keahlian khusus dan syarat-syarat tetentu, seperti memiliki Surat Izin
Mengemudi atau SIM. Keahliannya ini mengantarkan penumpang ke tempat yang
dituju dengan kendaraan mobil. Dengan demikian, si penumpang dapat sampai
ketempat tujuan dengan cepat dan selamat.
Melalui jasanya ini, seorang sopir mendapatkan penghasilan berupa gaji. Untuk lebih
memahami salah satu jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa, perhatikan cerita
berikut ini.
Pak
Rudi bekerja sebagai sopir taksi. Setiap hari ia berangkat mencari penumpang. Banyak
orang yang menggunakan jasa Pak Rudi. Melalui jasanya itu, Pak Rudi memperoleh
penghasilan berupa uang ataupun gaji. Penghasilannya itu digunakan untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya.
Berdasarkan
contoh tadi, kita telah mengetahui jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa.
Masih banyak lagi jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa. Misalnya, seorang guru,
tentara, dan polisi.
C.
Sikap
dalam Bekerja
Setiap
orang mengharapkan hasil yang baik dari pekerjaan yang dilakukannya. Jika hasil
pekerjaannya baik maka hasilnya pun dapat memuaskan. Hasil pekerjaan yang baik
itu tentu dilakukan dengan kesungguhan dalam bekerja. Selain itu, dibutuhkan
kerja keras, sikap disiplin, dan jujur dalam bekerja.
1. Kesungguhan
dalam Bekerja
Kesungguhan
dalam bekerja sangat dbutuhkan oleh seseorang dalam bekerja. Hal ini karena
dengan kesungguhan, seseorang akan tekun, rajin, dan sepenuh hati dalam bekerja.
Jika terdapat kesungguhan bekerja dalam diri seseorang makan akan timbul
semangat dalam dirinya. Seseorang yang selalu sungguh-sungguh dalam
pekerjaannya maka ia akan melakukan dengan benar. Hal ini karena bekerja dengan
kesungguhan dan benar merupakan ibadah. Jadi, bekerja dengan kesungguhan dan
baik, selain menghasilkan, juga akan dicatat oleh Tuhan sebagai amal baik. Beikut
ini contoh bekerja dengan kesungguhan.
Pak Gunawan seorang karyawan di sebuah
perusahaan swasta. Ia telah bekerja selama 20 tahun. Dalam menyelesaikan
pekerjaannya, Pak Gunawan selalu semangat dan sungguh-sungguh dalam bekerja. Selain
itu, ia tidak pernah terlambat ke kantornya, apalagi membolos. Oleh karena itu,
ia terpilih sebagai buruh teladan dalam bekerja. Sebagai buruh teladan, ia diangkat
menjadi salah satu pimpinan karyawan diperusahaan. Selain itu, pihak pemilik
perusahaan juga memberikan bonus berangkat ibadah Haji kepada Pak Gunawan. Semangat
sesungguhan dalam bekerja ini kemudian diikuti oleh karyawan lain.
Cerita
tadi merupakan contoh yang baik dalam kesungguhan bekerja. Hal ini pun dapat
dicontoh dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya, kesungguhan dalam membantu
orang tua di rumah, kesungguhan belajar di sekolah. Jika kita
bersungguh-sungguh belajar, tentunya akan berhasil dalam meraih cita-cita di
masa depan.
2 2. Disiplin
dalam Bekerja
Kita
sering mendengar kata disiplin. Disiplin dapat diartikan ketaatan terhadap
aturan yang ada. Jika kita hidup disiplin maka hidup kita akan teratur.
Misalnya, jika kalian disiplin dalam belajar, tentunya kalian akan mampu
menguasai materi pembelajaran saat ujian nanti. Demikian juga disiplin dalam
bekerja. Disiplin dalam bekerja ini akan menghasilkan hasil kerja yang baik.
Selain itu, dapat menciptakan prestasi yang baik dalam bekerja.
Contoh
sikap disiplin dalam bekerja, di antaranya sebagai berikut.
a) Selalu
datang tepat waktu.
b) Tidak
pernah membolos.
c) Penuh
persiapan diri dalam bekerja.
d) Memanfaatkan
fasilitas perusahaan dengan baik dan tepat guna.
e) Tidak
menghabiskan waktu dengan bersantai-santai di dalam bekerja.
f) Selalu
menyelesaikan pekerjan tepat waktu.
Jujur dalam bekerja merupakan sikap yang
sangat penting. Jujur dalam bekerja membuat kita bersikap selalu berkata apa
adanya dan bertindak benar. Misalnya, seseorang yang bekerja di bagian
keuangan. Ia tidak pernah menggunakan uang perusahaan untuk keperluan
pribadinya. Ia mengeluarkan uang perusahaan untuk kepentingan perusahaan,
seperti membeli bahan baku perusahaan sesuai harga.
Demikian pula bgi seorang pelajar. Sikap jujur
ini sangat penting. Misalnya, saat ujian dilaksanakan. Jika kita jujur, maka
tidak akan mencontek dari teman ataupun buku. Kita harus jujur dan percaya akan
kemampuan sendiri dalam ujian.
Contoh sikap jujur dalam bekerja, di
antaranya sebagai berikut.
a) Tidak
menggunakan atau mengambil fasiltas perusahaan untuk kepentingan pribadi,
seperti menggunakan barang-barang milik perusahaan yang buka tugas dari
perusahaan.
b) Tidak
menggunakan waktu bekerja untuk bermain atau kepentingan pribadi saat bekerja.
c) Tidak
menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Kerja keras merupakan sikap
seseorang yang memiliki kemauan bekerja yang terbaik. Orang yang memiliki sikap
kerja keras, ia tidak pernah menunda-nunda pekerjaan. Orang yang bekerja keras
tidak pernah mengeluh dan putus asa. Ia selalu berusaha yang terbaik. Demikian
juga dalam belajar di sekolah maupun di rumah, kita jangan pernah mengelu dan
putus asa. Belajarlah dengan giat, pasti memperoleh hasil yang baik.
Beikut ini contoh sikap bekerja keras.
Pak Dodo adalah seorang pedagang buah keliling. Ia berjualan
demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Ia tidak pernah mengeluh meskipun barang
dagangannya tidak habis terjual. Ia pun tidak pernah malas jika dgangannya
habis terjual. Ia selalu bersyukur atas rezeki yang diperolehnya setiap hari. Ia
bercita-cita ingin memiliki kios buah sendiri. Untuk itu, ia harus bekerja
keras.
Saturday, April 15, 2017
MENGHARGAI JASA PAHLAWAN
Kita harus bersyukur
kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa Negara Indonesia telah merdeka dan terbebas
dari belenggu penjajahan. berkat jasa
dan pengorbanan para pahlawan Negara Indonesia. Tentunya perjuangan para
pahlawan dalam memerdekakan Negara Indonesia tidaklah mudah. Mereka berjuang
melawan penjajah dengan semangat rela berkorban yang tinggi. Mereka
mempertaruhkan nyawa dan harta demi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kita harus bersyukur,
berkat jasa para pahlawan, saat ini kita telah menikmati kemerdekaan. Kita
harus menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah rela berkorban mewujudkan
kemerdekaan. Selain itu, kita juga perlu meneladani semangat, rela berkorban,
dan keberanian para pahlawan. Siapa saja pahlawan itu dan bagaimana cara
menghargai mereka? Untuk itu, mari kita bahas bersama.
A. Mengenal
Pahlawan dan Patriotisme serta Tokoh Pahlawan di Indonesia
Kita sering mendengar kata pahlawan dan patriotisme. Kata
pahlawan dan kata patriotisme selalu berkaitan, bahkan para pahlawan sering
disebut sebagai patriot bangsa. Patriot
berarti orang yang cinta terhadap tanah airnya. Dengan demikian, dapat
diartikan bahwa pahlawan dapat diartikan orang yang gagah berani dan mau berkorban
dalam membela kebenaran. Sementara itu, patriotisme merupakan sikap cinta tanah
air. Artinya, sikap dan semangat yang sangat cinta kepada tanah air sehingga
berani berkorban demi membela negara.
Sikap patriotisme telah
dicontohkan oleh banyak pejuang kita. Mereka rela berkorban dan pantang
menyerah dalam membela tanah air dan bangsa.
Gelar sebutan pahlawan bukanlah sekadar sebutan saja, tetapi
para memang telah ditunjukkan dengan perjuangannya membela negara. Misalnya
perjuangannya ketika melawan penjajah Belanda dan penjajah Jepang. Pahlawan-pahlawan
nasional Indonesia yang telah menunjukkan sikap kepahlawanan dan patriotismenya
dalam perjuangannya melawan penjajah, di antaranya sebagai berikut.
1)
Kapitan Pattimura atau Thomas
Matulessy memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan penjajah Belanda, pada
tanggal 16 Mei 1817 berhasil merebut benteng Duurstede. Ia lahir di Maluku, 8 Juni
1783 dan meninggal di Ambon
pada16 Desember
1817.
2)
Tuanku Imam Bonjol adalah pemimpin Paderi yang terkenal.Ia
lahir di Bonjol, Pasaman,
Sumatera
Barat, Indonesia 1772 dan wafat di Lotak, Pineleng, Minahasa, 6 November
1864. Tuanku Imam Bonjol pada
tahun 1821 -1837 memimpin rakyat Sumatera Barat yang berperang melawan penjajah
Belanda. Pejuangnya berperang melawan penjajahan Belanda,
dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838.
3)
Pangeran Diponegoro adalah pemimpin perjuangan rakyat Jawa
Tengah yang melawan penjajah Belanda. Ia ahir
di Yogyakarta, 11 November 1785 dan meninggal di
Makassar, Sulawesi Selatan, 8 Januari 1855. Perang Diponegoro berlangsung tahun
1825 – 1830.
4)
Pangeran Antasari memimpin rakyat Kalimantan melawan
penjajah Belanda. Ia
adalah Sultan Banjar. Pada 14 Maret
1862, beliau dinobatkan
sebagai pimpinan pemerintahan tertinggi di Kesultanan Banjar (Sultan Banjar)
dengan menyandang gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin. Pada tanggal 18 April
1859 pasukan Antasari menyerbu Pengaron yang kemudian terkenal dengan sebutan
Perang Banjar.
5)
I Gusti Ktut Jelantik memimpin rakyat Bali
berjuang menghalau penjajah Belanda. Ia
merupakan patih Kerajaan Buleleng. Dalam sepak terjangnya, ia berperan dalam
Perang Jagaraga yang terjadi di Bali pada tahun 1849.
6)
Sisingamangaraja XII memimpin masyarakat Batak yang
berjuang melawan penjajah Belanda. Ia lahir di Bakara, 18 Februari 1845. Ia
adalah seorang raja di negeri Toba, Sumatera Utara. Demi mengusir penjajah
Belanda, ia memimpin rakyatnya untuk berperang melawan Belanda.
7)
Cut Nyak Dhien adalah pahlawan wanita dari Aceh yang
berjuang melawan penjajah Belanda. Cut Nyak Din
lahir di Lampadang Provinsi Aceh tahun 1850. Ia wafat dalam pengasingan di
Sumedang Jawa Barat 6 November 1908.
8)
Teungku Cik Di Tiro adalah salah seorang
pahlawan dari Aceh yang terlibat perang Aceh melawan Penjajah Belanda. Ia adalah tokoh yang kembali
menggairahkan Perang Aceh pada tahun 1881 setelah menurunnya kegiatan
penyerangan terhadap Belanda. Ia wafat pada bulan Januari 1891 di benteng Aneuk
Galong.
Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah tidak hanya
dilakukan dengan perjuangan menggunakan senjata atau melalui perang saja, namun
terdapat pula pahlawan-pahlawan kita yang berjuang melalui bidang-bidang lain,
di antaranya adalah :
1) Ir Soekarno dan Drs Muhammad Hatta berjuang
melalui bidang politik
2) WR.Supratman berjuang
melalui bidang sosial
3) RA. Kartini berjuang
melalui bidang sosial
4) Ki Hajar Dewantara
berjuang melalui bidang pendidikan
5) KH. Ahmad Dahlan
berjuang melalui bidang pendidikan
6) Dewi Sartika berjuang
melalui bidang pendidikan
Pahlawan-pahlawan
tersebut tadi, baik yang berjuang dengan menggunakan senjata maupun yang berjuang
melalui bidang-bidang lain. Seperti yang kita ketahui, masih banyak pahlawan-pahlawan
lain yang belum disebutkan. Pahlawan-pahlawan tersebut ada di setiap daerah
masing-masing. Hal ini mengingat berlangsungnya penjajahan Belanda selama 3, 5 abad dan penjajahan
Jepang selama 3, 5 tahun. Para penjajah
tersebut menjajah setiap daerah-daerah yang ada di Indonesia.
B. Menghargai Jasa Pahlawan Bangsa
Kita tahu betapa besarnya jasa pahlawan. Mereka berjuang
melawan penjajah demi menciptakan Indonesia yang merdeka. Mereka berjuang bukan
hanya mengorbankan harta benda bahkan nyawa.
Mereka berjuang tanpa pamrih. Kini, hasil perjuangan para pahlawan, tentu telah
kita rasakan saat ini. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus menghargai
jasa para pahlawan. Berikut ini adalah beberapa sikap yang dapat kita lakukan
dalam menghargai jasa pahlawan.
1.Mendoakan Para Pahlawan yang Telah Gugur dan Mengunjungi
Veteran Perang
Kemerdekaan bangsa Indonesia ini tidak diproleh dengan
mudah. Para pahlawan berjuang dengan penuh pengorbanan demi tegaknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Banyak di antara mereka yang telah gugur di medan
peperangan. Sebagai bangsa yang tidak pernah lupa akan jasa pahlawannya, kita
sebaiknya mendoakan para pahlawan yang telah gugur. Jika ada veteran perang di
daerah kita, sebaiknya kita mengunjungi dan menyantuninya. Kita harus berterima
kasih atas pengorbanan yang telah dilakukan para pahlawan demi menegakkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Mengisi Kemerdekaan dengan Kegiatan Positif
Kita sebagai generasi penerus bangsa harus mengisi
kemerdekaan ini dengan kegiatan yang positif. Misalnya, belajar dengan tekun,
menjaga peninggalan sejarah, dan menjaga kesatuan dan persatuan.
a.
Belajar dengan Tekun
Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus mengisi
kemerdekaan dengan belajar yang tekun. Saatnya kita berjuang memberantas
kebodohan dengan belajar yang tekun. Jika kita belajar dengan tekun, tentu akan
memperoleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan ini dapat digunakan untuk
membangun bangsa dan Negara.
b.
Menjaga Peninggalan Sejarah
Sejak dahulu
bangsa Indonesia sudah mampu menciptakan berbagai benda dan karya yang
sangat berharga. Peninggalan sejarah tersebut sebagai bukti bahwa Indonesia
telah memiliki budaya yang tinggi. Semua peninggalan bersejarah penting
artinya bagi sebuah negara. Peninggalan sejarah merupakan kekayaan bangsa
yang tidak ternilai harganya. Sebagai generasi penerus, kita wajib melestarikan peningggalan sejarah Indonesia.
Beberapa manfaat
yang didapat dari menjaga kelestarian peninggalan sejarah, antara lain:
1) memperkaya
khasanah kebudayaan bangsa Indonesia,
2) menambah
pendapatan Negara karena digunakan sebagai objek wisata,
3) menyelamatkan keberadaan benda peninggalan
sejarah,
4) dapat
memanfaatkan untuk objek penelitian.
c.
Menjaga
Kesatuan dan Persatuan
Dalam pergaulan sehari-hari, tentu kita bertemu dengan teman
yang berbeda suku, budaya, ras, adat ataupun agama. Dalam pergaulan ini, kita
tidak boleh pilih-pilih dalam berteman. Ingatlah bahwa dahulu para pahlawan
bersatu dari setiap daerah untuk mengusir penjajah dari Indonesia. Mereka
menjujnjung tinggi semboyan. “Bhinneka
Tunggal Ika” , artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Kemerdekaan
Indonesia tidak akan tercapai jika tidak ada persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk itu, jagalah persatuan dan kesatuan bangsa dengan cara saling menghormati
satu sama lain, bertoleransi antar suku, bangsa umatberagama.
C. Menunjukkan Sikap Meneladani Kepahlawanan dan Patrotisme
Sikap kepahlawanan dan patriotisme tidak hanya terjadi
pada masa perjuangan melawan penjajah.
Sikap kepahlawanan dan patriotisme tidak hanya dapat ditunjukkan dengan perang
melawan penjajah. Sikap kepahlawanan dan patriotisme dapat ditunjukkan setiap saat
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, membantu teman yang sedang tertimpa
musibah banjir, dan berani berkorban demi kepentingan bersama. Sikap-sikap para pahlawan yang dapat kalian
teladani di antaranya rela berkorban, dan berjiwa besar.
1. Rela Berkorban
Sikap rela berkorban mengandung makna sikap tidak
mementingkan diri sendiri. Sikap tela
berkorban dapat dilakukan kehidupan dalam keseharian. Contoh rela berkorban
dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
1)
Sikap rela berkorban di lingkungan rumah, di
antaranya berbakti kepada orang tua dan membantu orang tua.
2)
Sikap rela berkorban di lingkungan sekolah, di
antaranya membantu teman yang terkena musibah, dan melaksanakan piket bersih
kelas.
3)
Sikap rela berkorban di lingkungan masyarakat,
di antaranya bergotong royong bekerja bakti, dan melakukan ronda malam.
2. Berjiwa Besar
Sikap berjiwa besar adalah sikap menerima suatu
keadaan dengan ikhlas. Ciri-ciri orang yang memiliki sikap berjiwa besar, di
antaranya sebagai berikut.
1)
selalu sabar dalam berbagai cobaan,
2)
suka bekerja keras dan beratanggung jawab,
3)
menerima kekalahan dan kemenangan dengan lapang
dada,
4)
bersedia meminta maaaf dan memberi maaf, dan
5)
mau
menerima pendapat orang lain.
Tentunya masih banyak
lagi sikap-sikap kepahlawanan dan patriotisme parra pahlawan yang bisa kita teladani.
Demikianlah tulisan ini, semoga bermanfaat.
Subscribe to:
Comments (Atom)
