Monday, September 14, 2020

Ikhtiar Menyemangati para Guru Untuk Menulis

Guru merupakan seorang yang telah mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan anak bangsa. Guru dipandang sebagai sosok yang mumpuni dengan segala ide, kreativitas, dan pengetahuannya. Oleh karena itu, sangat disayangkan apabila itu semua tidak dituangkan ke dalam tulisan. Untuk itu, saya berikhtiar  menuliskan sebuah buku untuk membangkitkan semangat  untuk menuangkan semua idenya ke dalam sebuah tulisan, judulnya "GURU KREATIF, PANDAI MENULIS". Penulis: Udi Sukrama, dan Dewi K. S.Pd.

Tuesday, April 25, 2017

Berbagai Jenis Pekerjaan



Setiap orang memiliki kebutuhan hidup yang beragam. Paling tidak ada tiga kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, yaitu kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Sandang adalah kebutuhan  yang berupa pakaian. Pangan adalah kebutuhan yang berupa makanan. Papan adalah kebutuhan yang berupa tempat tinggal. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya itu, setiap orang harus memiliki penghasilan berupa uang. Penghasilan seseorang dapat diperoleh dengan bekerja. 

Sebelum melakukan pekerjaan, tentu setiap orang selalu berdoa agar hati nurani, kecerdasan dan kejujuran. Suatu pekerjaan akan lebih ringan jika di mulai dengan doa. Dengan demikian, akan menghasilkan sesuatu yang baik pula. Demikian pula jika hendak belajar, tentunya kalian mengawali dan mengakirinya dengan berdoa.

Mungkin di antara kalian mengenal beberapa jenis pekerjaaan. Misalnya, pekerjaan orang tua kita ataupun orang-orang di sekitar lingkungan tempat tinggal. Tentunya, kita mengenal berbeagai jenis pekerjaan. Jenis pekerjaan ini terbagi ke dalam dua kelompok besar, yakni pekerjaan yang menghasilkan barang dan menghasilkan jasa. Apa saja pekerjaan yang menghasilkan barang? Apa saja pekerjaan yang menghasilkan jasa? Bagaimana sikap dalam bekerja? Untuk mengetahui hal ini, mari kita pelajari bersama!

A.   Pekerjaan yang Menghasilkan Barang

Pekerjaan yang menghasilkan barang merupakan pekerjaan yang hasilnya berupa barang.  Barang tersebut dapat kita disentuh, dilihat, dan dipindah-pindahkan. Barang yang dihasilkan bisa berupa barang setengah jadi, ataupun barang jadi. Barang setengah jadi adalah barang yang belum jadi, artinya masih perlu diolah agar menjadi barang yang siap digunakan. Terdapat barang-barang yang dihasilkan melalui proses kerja yang dilakukan seseorang. Barang tersebut nantinya akan digunakan ataupun dikonsumsi oleh masyarakat.
Ada beberapa pekerjaan yang menghasilkan barang. Berikut adalah contoh pekerjaan yang menghasilkan barang.

  1. Peternak
Peternak bekerja membudidayakan hewan ternaknya. Tujuannya adalah untuk memperoleh manfaat dari hasil hewan ternaknya. Terdapat berbagai jenis hewan ternak, di antaranya ikan, ayam, bebek, sapi, kerbau, dan kambing. Hewan ternak ada yang menghasilkan telur, susu dan daging. Ada juga yang dimanfaatkan bulu dan kulitnya. Melalui hasil kerjanya tersebut, peternak menghasilkan penghasilan berupa uang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. 

Perhatikan contoh berikut ini!
Pak Arman merupakan seorang peternak ayam. Tiga minggu sekali, Pak Arman menjual ayamnya ke para penjual telur di pasar. Ayamnya itu kemudian dijual oleh para pedagang kepada masyarakat. Selain ke pedagang di pasar, Pak Arman juga menjual ayamnya ke pengusaha restoran di kota. Pak Arman menyukai pekerjaannya sebagai peternak ayam. Hasil pekerjaannya ini telah membuat Pak Armand dan keluarganya sejahtera. Oleh karena itu, Pak Arman selalu bersyukur kepada Tuhan karena berkat rezeki yang diberikan-Nya, ia dapat membangun rumah dan menyekolahkan kedua anaknya hingga ke perguruan tinggi.

     2. Petani
Petani bekerja mengolah tanah untuk ditanami berbagai tumbuhan yang dapat berguna bagi manusia. Misalnya, menanam padi, sayur, ataupun buah. Hasil dari para petani ini sering disebut panen. Panen merupakan hasil yang diperoleh petani berupa barang yang dapat dikonsumsi dan dijual ke pasar. Barang yang dihasilkan petani sebagian besar adalah bahan mentah yang harus diolah dulu sebelum dikonsumsi. 

Perhatikan contoh berikut ini!
Pak Jupri bekerja sebagai petani jeruk. Setiap hari, ia selalu berangkat ke kebun jeruknya. Ia petani yang rajin dan ulet. Buah jeruk hasil dari kebunnya selalu melimpah. Kemudian, Pak Jupri menjual hasil panennya itu ke pasar. Melalui hasil penjualan jeruknya itu, Pak Jupri memperoleh penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
  1. Pengrajin
Pengrajin merupakan pekerja yang bekerja yang menghasilkan barang kerajinan. Pengrajin mengolah bahan menjadi benda kerajinan dari barang mentah atau setengah jadi menjadi barang yang dapat digunakan masyarakat. Pengrajin ada dua, yaitu pengrajin yang menghasilkan barang keperluan dan pengrajin yang menghasilkan makanan. Pengrajin yang menghasilkan barang keperluan, misalnya pengrajin kursi, lemari, ukiran, dan batik. Pengrajin yang menghasilkan makanan, misalnya pengrajin kripik, dan pengrajin tempe. Barang hasil kerajinan ini emudian dijual oleh pengrajin. Hasil penjualannya itu, si pengrajin mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Berdasarkan contoh tadi, kita telah mengetahui jenis pekerjaan yang menghasilkan barang. Masih banyak lagi jenis pekerjaan yang menghasilkan barang. Misalnya, pembuat sepatu menghasilkan sepatu dan pembuat kue menghasilkan kue.

B.   Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa
 
Kalian mungkin masih berpikir pekerjaan apa yang menghasilan jasa, bukan? Salah satu contoh pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah menjadi seorang dokter. Mengapa demikian? Hal ini karena produk yang dihasilkan seorang dokter tidak terlihat, tetapi dapat dirasakan oleh berupa pelayanan kesehatannya oleh masyarakat. Jadi, jasa merupakan produk berupa pelayanan yang tidak terlihat. Jasa juga tidak dapat disentuh dan dipegang, namun dibutuhkan oleh setiap orang. Melalui pelayanan jasa ini, seseorang dapat  memperoleh uang atau penghasilan.

Ada beberapa pekerjaan yang menghasilkan jasa. Berikut adalah contoh pekerjaan yang menghasilkan jasa.

1.      Dokter
Dokter merupakan orang yang bekerja memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dokter bekerja menangani berbagai keluhan dan memberikan pengobatan kepada masyarakat yang menderita sakit. Untuk menjadi seorang dokter, seseorang harus belajar menempuh pendidikan khusus di perguruan tinggi. Melalui pekerjannya yang mulia ini, seorang dokter memperoleh pendapatan dari pekerjaannya.
Untuk lebih memahami salah satu jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa, perhatikan cerita berikut ini.

Ibu Nayda merupakan seorang dokter gigi yang bertugas di PUSKESMAS di Kelurahan Paseban, Senen. Ia bekerja melayani masyarakat yang sakit gigi dan menjaga kesehatan gigi. Jenis pekerjaan sebagai dokter gigi merupakan salah satu jenis pekerjaan jasa atau layanan. Jasa dan layanannya selalu dibutuhkan masyarakat yang ingin menjaga kesehatan gigi. Jasa layanan ini merupakan produk yang tidak berbentuk barang dan tidak dapat dilihat. Akan tetapi, dapat jasa layanan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Berkat jasanya ini, gigi masyarakat menjadi sehat.

  1. Sopir
Sopir merupakan orang yang bekerja mengemudikan mobil. Pekerjaan ini memerlukan keahlian khusus dan syarat-syarat tetentu, seperti memiliki Surat Izin Mengemudi atau SIM. Keahliannya ini mengantarkan penumpang ke tempat yang dituju dengan kendaraan mobil. Dengan demikian, si penumpang dapat sampai ketempat tujuan dengan cepat dan selamat.  Melalui jasanya ini, seorang sopir mendapatkan penghasilan berupa gaji. Untuk lebih memahami salah satu jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa, perhatikan cerita berikut ini.
 
Pak Rudi bekerja sebagai sopir taksi. Setiap hari ia berangkat mencari penumpang. Banyak orang yang menggunakan jasa Pak Rudi. Melalui jasanya itu, Pak Rudi memperoleh penghasilan berupa uang ataupun gaji. Penghasilannya itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Berdasarkan contoh tadi, kita telah mengetahui jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa. Masih banyak lagi jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa. Misalnya, seorang guru, tentara, dan polisi.  

C.    Sikap dalam Bekerja

Setiap orang mengharapkan hasil yang baik dari pekerjaan yang dilakukannya. Jika hasil pekerjaannya baik maka hasilnya pun dapat memuaskan. Hasil pekerjaan yang baik itu tentu dilakukan dengan kesungguhan dalam bekerja. Selain itu, dibutuhkan kerja keras, sikap disiplin, dan jujur dalam bekerja.

1.      Kesungguhan dalam Bekerja
Kesungguhan dalam bekerja sangat dbutuhkan oleh seseorang dalam bekerja. Hal ini karena dengan kesungguhan, seseorang akan tekun, rajin, dan sepenuh hati dalam bekerja. Jika terdapat kesungguhan bekerja dalam diri seseorang makan akan timbul semangat dalam dirinya. Seseorang yang selalu sungguh-sungguh dalam pekerjaannya maka ia akan melakukan dengan benar. Hal ini karena bekerja dengan kesungguhan dan benar merupakan ibadah. Jadi, bekerja dengan kesungguhan dan baik, selain menghasilkan, juga akan dicatat oleh Tuhan sebagai amal baik. Beikut ini contoh bekerja dengan kesungguhan.

Pak Gunawan seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta. Ia telah bekerja selama 20 tahun. Dalam menyelesaikan pekerjaannya, Pak Gunawan selalu semangat dan sungguh-sungguh dalam bekerja. Selain itu, ia tidak pernah terlambat ke kantornya, apalagi membolos. Oleh karena itu, ia terpilih sebagai buruh teladan dalam bekerja. Sebagai buruh teladan, ia diangkat menjadi salah satu pimpinan karyawan diperusahaan. Selain itu, pihak pemilik perusahaan juga memberikan bonus berangkat ibadah Haji kepada Pak Gunawan. Semangat sesungguhan dalam bekerja ini kemudian diikuti oleh karyawan lain.

Cerita tadi merupakan contoh yang baik dalam kesungguhan bekerja. Hal ini pun dapat dicontoh dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya, kesungguhan dalam membantu orang tua di rumah, kesungguhan belajar di sekolah. Jika kita bersungguh-sungguh belajar, tentunya akan berhasil dalam meraih cita-cita di masa depan.

2   2. Disiplin dalam Bekerja

Kita sering mendengar kata disiplin. Disiplin dapat diartikan ketaatan terhadap aturan yang ada. Jika kita hidup disiplin maka hidup kita akan teratur. Misalnya, jika kalian disiplin dalam belajar, tentunya kalian akan mampu menguasai materi pembelajaran saat ujian nanti. Demikian juga disiplin dalam bekerja. Disiplin dalam bekerja ini akan menghasilkan hasil kerja yang baik. Selain itu, dapat menciptakan prestasi yang baik dalam bekerja.
Contoh sikap disiplin dalam bekerja, di antaranya sebagai berikut.
a)      Selalu datang tepat waktu.
b)      Tidak pernah membolos.
c)      Penuh persiapan diri dalam bekerja.
d)     Memanfaatkan fasilitas perusahaan dengan baik dan tepat guna.
e)      Tidak menghabiskan waktu dengan bersantai-santai di dalam bekerja.
f)       Selalu menyelesaikan pekerjan tepat waktu.

3.      Jujur Dalam Bekerja
Jujur dalam bekerja merupakan sikap yang sangat penting. Jujur dalam bekerja membuat kita bersikap selalu berkata apa adanya dan bertindak benar. Misalnya, seseorang yang bekerja di bagian keuangan. Ia tidak pernah menggunakan uang perusahaan untuk keperluan pribadinya. Ia mengeluarkan uang perusahaan untuk kepentingan perusahaan, seperti membeli bahan baku perusahaan sesuai harga.

 Demikian pula bgi seorang pelajar. Sikap jujur ini sangat penting. Misalnya, saat ujian dilaksanakan. Jika kita jujur, maka tidak akan mencontek dari teman ataupun buku. Kita harus jujur dan percaya akan kemampuan sendiri dalam ujian.
Contoh sikap jujur dalam bekerja, di antaranya sebagai berikut.
a)      Tidak menggunakan atau mengambil fasiltas perusahaan untuk kepentingan pribadi, seperti menggunakan barang-barang milik perusahaan yang buka tugas dari perusahaan.
b)      Tidak menggunakan waktu bekerja untuk bermain atau kepentingan pribadi saat bekerja.
c)      Tidak menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi.

4. Kerja Keras
Kerja keras merupakan sikap seseorang yang memiliki kemauan bekerja yang terbaik. Orang yang memiliki sikap kerja keras, ia tidak pernah menunda-nunda pekerjaan. Orang yang bekerja keras tidak pernah mengeluh dan putus asa. Ia selalu berusaha yang terbaik. Demikian juga dalam belajar di sekolah maupun di rumah, kita jangan pernah mengelu dan putus asa. Belajarlah dengan giat, pasti memperoleh hasil yang baik. 

Beikut ini contoh sikap bekerja keras.           
Pak Dodo adalah seorang pedagang buah keliling. Ia berjualan demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Ia tidak pernah mengeluh meskipun barang dagangannya tidak habis terjual. Ia pun tidak pernah malas jika dgangannya habis terjual. Ia selalu bersyukur atas rezeki yang diperolehnya setiap hari. Ia bercita-cita ingin memiliki kios buah sendiri. Untuk itu, ia harus bekerja keras.



Saturday, April 15, 2017

MENGHARGAI JASA PAHLAWAN






Kita harus bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa Negara Indonesia telah merdeka dan terbebas dari belenggu penjajahan.  berkat jasa dan pengorbanan para pahlawan Negara Indonesia. Tentunya perjuangan para pahlawan dalam memerdekakan Negara Indonesia tidaklah mudah. Mereka berjuang melawan penjajah dengan semangat rela berkorban yang tinggi. Mereka mempertaruhkan nyawa dan harta demi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kita harus bersyukur, berkat jasa para pahlawan, saat ini kita telah menikmati kemerdekaan. Kita harus menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah rela berkorban mewujudkan kemerdekaan. Selain itu, kita juga perlu meneladani semangat, rela berkorban, dan keberanian para pahlawan. Siapa saja pahlawan itu dan bagaimana cara menghargai mereka? Untuk itu, mari kita bahas bersama.

A.  Mengenal Pahlawan dan Patriotisme serta Tokoh Pahlawan di Indonesia
              
               Kita sering mendengar kata pahlawan dan patriotisme. Kata pahlawan dan kata patriotisme selalu berkaitan, bahkan para pahlawan sering disebut sebagai patriot bangsa.  Patriot berarti orang yang cinta terhadap tanah airnya. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa pahlawan dapat diartikan orang yang gagah berani dan mau berkorban dalam membela kebenaran. Sementara itu, patriotisme merupakan sikap cinta tanah air. Artinya, sikap dan semangat yang sangat cinta kepada tanah air sehingga berani berkorban demi membela  negara.
Sikap patriotisme telah dicontohkan oleh banyak pejuang kita. Mereka rela berkorban dan pantang menyerah dalam membela tanah air dan bangsa. 
               Gelar sebutan pahlawan bukanlah sekadar sebutan saja, tetapi para memang telah ditunjukkan dengan perjuangannya membela negara. Misalnya perjuangannya ketika melawan penjajah Belanda dan penjajah Jepang. Pahlawan-pahlawan nasional Indonesia yang telah menunjukkan sikap kepahlawanan dan patriotismenya dalam perjuangannya melawan penjajah, di antaranya sebagai berikut.


1)            Kapitan Pattimura atau Thomas Matulessy memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan penjajah Belanda, pada tanggal 16 Mei 1817 berhasil merebut benteng Duurstede. Ia lahir di Maluku, 8 Juni 1783 dan meninggal di Ambon pada16 Desember 1817.
2)            Tuanku Imam Bonjol adalah pemimpin Paderi yang terkenal.Ia lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat, Indonesia 1772 dan wafat di Lotak, Pineleng, Minahasa, 6 November 1864. Tuanku Imam Bonjol pada tahun 1821 -1837 memimpin rakyat Sumatera Barat yang berperang melawan penjajah Belanda. Pejuangnya berperang melawan penjajahan Belanda, dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838.
3)            Pangeran Diponegoro adalah pemimpin perjuangan rakyat Jawa Tengah yang melawan penjajah Belanda. Ia ahir di Yogyakarta, 11 November 1785 dan meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 8 Januari 1855. Perang Diponegoro berlangsung tahun 1825 – 1830.
4)            Pangeran Antasari memimpin rakyat Kalimantan melawan penjajah Belanda.  Ia adalah Sultan Banjar. Pada 14 Maret 1862, beliau dinobatkan sebagai pimpinan pemerintahan tertinggi di Kesultanan Banjar (Sultan Banjar) dengan menyandang gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin. Pada tanggal 18 April 1859 pasukan Antasari menyerbu Pengaron yang kemudian terkenal dengan sebutan Perang Banjar.
5)            I Gusti Ktut Jelantik memimpin rakyat Bali berjuang menghalau penjajah Belanda.  Ia merupakan patih Kerajaan Buleleng. Dalam sepak terjangnya, ia berperan dalam Perang Jagaraga yang terjadi di Bali pada tahun 1849.
6)            Sisingamangaraja XII memimpin masyarakat Batak yang berjuang melawan penjajah Belanda. Ia lahir di Bakara, 18 Februari 1845. Ia adalah seorang raja di negeri Toba, Sumatera Utara. Demi mengusir penjajah Belanda, ia memimpin rakyatnya untuk berperang melawan Belanda.
7)            Cut Nyak Dhien adalah pahlawan wanita dari Aceh yang berjuang melawan penjajah Belanda. Cut Nyak Din lahir di Lampadang Provinsi Aceh tahun 1850. Ia wafat dalam pengasingan di Sumedang Jawa Barat 6 November 1908.
8)            Teungku Cik Di Tiro adalah salah seorang pahlawan dari Aceh yang terlibat perang Aceh melawan Penjajah Belanda. Ia adalah tokoh yang kembali menggairahkan Perang Aceh pada tahun 1881 setelah menurunnya kegiatan penyerangan terhadap Belanda. Ia wafat pada bulan Januari 1891 di benteng Aneuk Galong.

               Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah tidak hanya dilakukan dengan perjuangan menggunakan senjata atau melalui perang saja, namun terdapat pula pahlawan-pahlawan kita yang berjuang melalui bidang-bidang lain, di antaranya adalah :
1)  Ir Soekarno dan Drs Muhammad Hatta berjuang melalui bidang politik
2) WR.Supratman berjuang melalui bidang sosial
3) RA. Kartini berjuang melalui bidang sosial
4) Ki Hajar Dewantara berjuang melalui bidang pendidikan
5) KH. Ahmad Dahlan berjuang melalui bidang pendidikan
6) Dewi Sartika berjuang melalui bidang pendidikan

Pahlawan-pahlawan tersebut tadi, baik yang berjuang dengan menggunakan senjata maupun yang berjuang melalui bidang-bidang lain. Seperti yang kita ketahui, masih banyak pahlawan-pahlawan lain yang belum disebutkan. Pahlawan-pahlawan tersebut ada di setiap daerah masing-masing. Hal ini mengingat berlangsungnya penjajahan  Belanda selama 3, 5 abad dan penjajahan Jepang  selama 3, 5 tahun. Para penjajah tersebut menjajah setiap daerah-daerah yang ada di Indonesia.

B. Menghargai Jasa Pahlawan Bangsa

Kita tahu betapa besarnya jasa pahlawan. Mereka berjuang melawan penjajah demi menciptakan Indonesia yang merdeka. Mereka berjuang bukan hanya  mengorbankan harta benda bahkan nyawa. Mereka berjuang tanpa pamrih. Kini, hasil perjuangan para pahlawan, tentu telah kita rasakan saat ini. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus menghargai jasa para pahlawan. Berikut ini adalah beberapa sikap yang dapat kita lakukan dalam menghargai jasa pahlawan.

1.Mendoakan Para Pahlawan yang Telah Gugur dan Mengunjungi Veteran Perang

Kemerdekaan bangsa Indonesia ini tidak diproleh dengan mudah. Para pahlawan berjuang dengan penuh pengorbanan demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Banyak di antara mereka yang telah gugur di medan peperangan. Sebagai bangsa yang tidak pernah lupa akan jasa pahlawannya, kita sebaiknya mendoakan para pahlawan yang telah gugur. Jika ada veteran perang di daerah kita, sebaiknya kita mengunjungi dan menyantuninya. Kita harus berterima kasih atas pengorbanan yang telah dilakukan para pahlawan demi menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Mengisi Kemerdekaan dengan Kegiatan Positif

Kita sebagai generasi penerus bangsa harus mengisi kemerdekaan ini dengan kegiatan yang positif. Misalnya, belajar dengan tekun, menjaga peninggalan sejarah, dan menjaga kesatuan dan persatuan.

a.      Belajar dengan Tekun
Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus mengisi kemerdekaan dengan belajar yang tekun. Saatnya kita berjuang memberantas kebodohan dengan belajar yang tekun. Jika kita belajar dengan tekun, tentu akan memperoleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan ini dapat digunakan untuk membangun bangsa dan Negara.


b.      Menjaga Peninggalan Sejarah

Sejak dahulu bangsa Indonesia sudah mampu menciptakan berbagai benda dan karya yang sangat berharga. Peninggalan sejarah tersebut sebagai bukti bahwa Indonesia telah memiliki budaya yang tinggi. Semua peninggalan bersejarah penting artinya bagi sebuah negara. Peninggalan sejarah merupakan kekayaan bangsa yang tidak ternilai harganya. Sebagai generasi penerus, kita wajib  melestarikan peningggalan sejarah Indonesia.
Beberapa manfaat yang didapat dari menjaga kelestarian peninggalan sejarah, antara lain:
1)      memperkaya khasanah kebudayaan bangsa Indonesia,
2)      menambah pendapatan Negara karena digunakan sebagai objek wisata,
3)       menyelamatkan keberadaan benda peninggalan sejarah,
4)      dapat memanfaatkan untuk objek penelitian.

c.       Menjaga Kesatuan dan Persatuan
Dalam pergaulan sehari-hari, tentu kita bertemu dengan teman yang berbeda suku, budaya, ras, adat ataupun agama. Dalam pergaulan ini, kita tidak boleh pilih-pilih dalam berteman. Ingatlah bahwa dahulu para pahlawan bersatu dari setiap daerah untuk mengusir penjajah dari Indonesia. Mereka menjujnjung tinggi semboyan.  “Bhinneka Tunggal Ika” , artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Kemerdekaan Indonesia tidak akan tercapai jika tidak ada persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk itu, jagalah persatuan dan kesatuan bangsa dengan cara saling menghormati satu sama lain, bertoleransi antar suku, bangsa umatberagama.

C. Menunjukkan  Sikap Meneladani Kepahlawanan dan Patrotisme
              
               Sikap kepahlawanan dan patriotisme tidak hanya terjadi pada masa perjuangan  melawan penjajah. Sikap kepahlawanan dan patriotisme tidak hanya dapat ditunjukkan dengan perang melawan penjajah. Sikap kepahlawanan dan patriotisme dapat ditunjukkan setiap saat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, membantu teman yang sedang tertimpa musibah banjir, dan berani berkorban demi kepentingan bersama.  Sikap-sikap para pahlawan yang dapat kalian teladani di antaranya rela berkorban, dan berjiwa besar.
1. Rela Berkorban
               Sikap rela berkorban mengandung makna sikap tidak mementingkan diri sendiri.  Sikap tela berkorban dapat dilakukan kehidupan dalam keseharian. Contoh rela berkorban dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
1)            Sikap rela berkorban di lingkungan rumah, di antaranya berbakti kepada orang tua dan membantu orang tua.
2)      Sikap rela berkorban di lingkungan sekolah, di antaranya membantu teman yang terkena musibah, dan melaksanakan piket bersih kelas.
3)      Sikap rela berkorban di lingkungan masyarakat, di antaranya bergotong royong bekerja bakti, dan melakukan ronda malam.
2. Berjiwa Besar
               Sikap berjiwa besar adalah sikap menerima suatu keadaan dengan ikhlas. Ciri-ciri orang yang memiliki sikap berjiwa besar, di antaranya sebagai berikut.
1)      selalu sabar dalam berbagai cobaan,
2)      suka bekerja keras dan beratanggung jawab,
3)      menerima kekalahan dan kemenangan dengan lapang dada,
4)      bersedia meminta maaaf dan memberi maaf, dan
5)       mau menerima pendapat orang lain.

Tentunya masih banyak lagi sikap-sikap kepahlawanan dan patriotisme parra pahlawan yang bisa kita teladani.

Demikianlah tulisan ini, semoga bermanfaat.